Pada salah satu artikel terdahulu kita sudah sempat membahas tentang
salah satu co-founder perusahaan digital GoJek, Alamanda Shantika
Santoso. Eksekutif wanita yang satu ini merupakan salah satu alasan
mengapa GoJek mampu memperoleh kesuksesan yang begitu besar.
Dengan visi dan juga misinya, Alamanda mampu menaikkan traksi dan juga
perkembangan bisnis GoJek bahkan dalam waktu yang relatif cepat. Namun
kabar terbaru menyebut bahwa saat ini Alamanda sudah tidak lagi
menukangi GoJek alias resign dari perusahaan besutan Nadien Makarim
tersebut.
Keputusan untuk keluar dari GoJek tentu menimbulkan pertanyaan besar di
benak banyak orang. Ketika GoJek sedang berada di salah satu tahap emasnya, Alamanda justru memilih hengkang untuk mengejar impian lain
yang nyatanya jauh lebih besar.
Impian apakah itu?
Membangun Lebih Banyak Startup Digital
Ternyata, setelah lepas dari perusahaan GoJek, Alamanda Shantika Santoso
bergabung dengan Kibar, sebuah organisasi nirlaba yang mempunyai fokus
untuk pengembangan #startup digital di Indonesia. Dalam keterangannya,
Alamanda mengaku ini merupakan tahapan selanjutnya dari cita-cita yang
sedang kejar.
Kembali menilik ke belakang, salah satu alasan terbesar mengapa wanita
lulusan Binus ini memilih keluar dari GoJek adalah, pesan dari sama
orang tua. Tepatnya sang Ibunda berpesan bahwa saat ini Alamanda memang
telah menuai keberhasilan dengan banyak melahirkan engineer berbakat di
kawasan Jakarta dan Jogja ketika bergabung dengan GoJek.
Namun sang ibu mengingatkan bahwa, Indonesia merupakan wilayah yang
sangat luas. Masih banyak masyarakat di luar sana yang belum mengenal
teknologi dan membutuhkan bantuan.
“Mama saya pernah berpesan ‘kamu sekarang sudah berhasil mendidik
engineers di Jakarta dan Jogja, tapi jangan lupa Indonesia itu luas
banget, banyak yang belum kenal internet, dan sekarang saatnya kamu
untuk mengejar itu’.”
Pada awalnya Alamanda memang mengaku sempat ragu untuk mengejar
cita-cita tersebut. Namun dengan dukungan dari Kibar yang mempunyai
kiblat visi searah, menjadi kekuatan tersendiri bagi Alamanda untuk
meneruskan pesan sang ibunda.
Impian Menjadi Menteri Pendidikan
Ketika upaya mendorong program 1000 startup digital sudah didengungkan,
nyatanya masih ada mimpi lain yang bahkan mungkin bagi sebagian orang
terbilang cukup tinggi. Ekspektasi positif tersebut adalah menjadi
seorang menteri pendidikan.
Alamanda Shantika kembali mengingat, ketika sedang menangani #GoJek ia
melihat fenomena yang luar biasa mencengangkan. GoJek, yang dulunya
sebuah startup kecil, kini mampu menjelma menjadi satu jalur cepat bagi
250.000 orang untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik.
“Ternyata dengan adanya Go-Jek, banyak banget orang yang terbantu.
Benar-benar kelihatan nyata ada 250.000 drivers yang terbantu. Jadi,
dari situ aku semakin semangat untuk memunculkan banyak startup.”
Dari situ Ia berpikir, jika 1 startup besar saja sudah mampu
mendatangkan potensi yang begitu besar, bagaimana jika Indonesia
mempunyai 1000 startup lagi seperti GoJek. Bukan tidak mungkin,
Indonesia mampu merangsek naik menjadi salah satu macan ekonomi dunia.
Dan salah satu langkah yang bisa merubah mimpi tersebut menjadi
kenyataan adalah ketika Alamanda bisa mendapatkan kesempatan menjadi
pemangku kebijakan, dalam hal ini Menteri Pendidikan. Ketika nantinya,
dia bisa menjadi Menteri Pendidikan tentu langkah yang bisa ditempuh
akan jauh terbuka lebar.
Membangun Mimpi Bersama Kibar
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa keputusan Alamanda
Shantika bergabung dengan organisasi Kibar dikarenakan organisasi
tersebut menawarkan kesempatan yang didukung dengan berbagai fasilitas
untuk mewujudkan mimpi perkembangan startup digital di Indonesia.
Untuk mencapai hal tersebut, tahap pertama yakni membangun ekosistem
yang ramah bagi digital startup, agar nantinya setiap orang bisa
memiliki kesadaran untuk mendirikan usaha tidak hanya berkaca pada
jurusan finansial namun didasari kesadaran sosial dan keinginan untuk
memecahkan permasalahan bersama.
Sebagai penutup, dalam sebuah kesempatan wanita yang telah mempunyai
segudang pengalaman di bidang industri digital ini sempat berujar bahwa,
jika diberi kesempatan untuk memutar waktu kembali, ia ingin memulai
pencapaian mimpi ini di usia yang lebih muda lagi.
“Kalau bisa lahir kembali, saya akan bilang ke diri saya untuk memulai semua ini di usia yang lebih muda lagi.”